Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Soal Kontrak Politik Demokrat, PPP: Kalau Mau Gabung-gabung Saja

Soal Kontrak Politik Demokrat, PPP: Kalau Mau Gabung-gabung Saja Soal Kontrak Politik Demokrat, PPP: Kalau Mau Gabung-gabung Saja Pria ya...

Soal Kontrak Politik Demokrat, PPP: Kalau Mau Gabung-gabung Saja

Soal Kontrak Politik Demokrat, PPP: Kalau Mau Gabung-gabung Saja

Pria yang karib disapa Awiek tersebut menyarankan kepada kepada SBY untuk segera membangun komunikasi apabila ingin bergabung dengan kubu Jokowi

Soal Kontrak Politik Demokrat, PPP: Kalau Mau Gabung-gabung SajaKOMPAS IMAGESAhmad Baidowi

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal PPP Ahmad Baidowi mengatakan kontrak politik yang disebutkan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam menjalin koalisi pemilihan presiden hanya bersifat normatif.

Pria yang karib disapa Awiek tersebut menyarankan kepada kepada SBY untuk segera membangun komunikasi apabila ingin bergabung dengan kubu Jokowi.

Baca: PDIP: Sistem Demokrasi dengan Suara Terbanyak Bukan Ciri Demokrasi Indonesia

"Kalau mau gabung ayo masih ada waktu dan bicara di dalam agar lebih konkrit. Daripada kesana-kemari tawarin poros baru tapi tidak ada yang respons lebih baik merapat ke yang sudah jelas," kata Awiek, Jumat (13/7/2018).

PPP sebagai partai pendukung Jokowi mempersilakan bagi demokrat bila ingin bergabung dengan koalisi. Asalkan Demokrat tidak memberikan syarat yang dapat menyadera Jokowi.

"Kalau PPP siapa saja yang mau dukung Jokowi silakan dukung saja asal jangan mengamcam apalagi menyandera. Soal komitmen itu urusan masing-masing Parpol dengan Jokowi. Kalau kami menilai syarat yang diajukan PD itu biasa saja syarat umum tidak ada yang baru," katanya.

Terkait pengajuan nama AHY sebagai Cawapres, menurut Awiek merupakan ranah presiden Jokowi.< /p>

Baca: Soal Ambang Batas Presiden, Peneliti IPI Sebut UU Pemilu Cukup Demokratis

Sebaiknya, menurut Awiek, dalam menyatakan dukungan tidak membahas nama nama Cawapres karena akan meminculkan konflik diantara partai pendukung.

"Kami tidak bicara nama karena itu kewenangan Jokowi. Kalau bicara nama sudah pasti konflik di awal. Kalau mau gabung ya gabung saja, janagankan PD, PKB saja yang bawa nama dari awal nyatanya begitu," pungkasya.

Penulis: Taufik Ismail Editor: Imanuel Nicolas Manafe Ikuti kami di Marah Besar, Kapolri Copot Polisi Penganiaya Wanita yang Mencuri di Tokonya Sumber: Google News

Reponsive Ads