Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Indonesia Terkini

latest

Responsive Ad

Peluang Gatot Maju di Pilpres 2019 Masih Kecil, Begini Analisis ...

Peluang Gatot Maju di Pilpres 2019 Masih Kecil, Begini Analisis ... Peluang Gatot Maju di Pilpres 2019 Masih Kecil, Begini Analisis Pengamat...

Peluang Gatot Maju di Pilpres 2019 Masih Kecil, Begini Analisis ...

Peluang Gatot Maju di Pilpres 2019 Masih Kecil, Begini Analisis Pengamat Politik

Pilkada Serentak 2018 berlangsung secara aman dan damai, kendati begitu tensi politik masih cukup tinggi

Peluang Gatot Maju di Pilpres 2019 Masih Kecil, Begini Analisis Pengamat PolitikTRIBUNNEWS.COM/HERUDINGatot Nurmantyo

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Pilkada Serentak 2018 berlangsung secara aman dan damai, kendati begitu tensi politik masih cukup tinggi, karena hasil pilkada dinilai sejumlah kalangan memengaruhi peta Pilpres 2019.

Terlebih, DPT pada Pilkada tahun ini mencapai 152 juta, atau sekitar 80 persen pemilih Pilpres.

Salah satu yang menarik perhatian adalah peluang man tan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo. Sejak awal, Gatot mengaku siap maju Pilpres 2019, bahkan sudah melakukan safari ke sejumlah petinggi partai politik.

Pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing mengatakan, peluang mantan Kasad itu masih kecil. Sebab, Pilpres 2019 adalah hajatan partai politik, sementara Gatot hingga kini bukan kader partai politik.

Sekuat apapun upaya dia untuk memperkuat basis massa, kata Emrus, kalau tidak ada partai yang usung dia, pasti percuma. Karena pemilu 2019 adalah hajatan partai.

"Jadi partai menjadi sesuatu yang strategis dan penentu. Nah apakah partai-partai akan mengusung Gatot? Saya kira bargaining position Gatot tidak begitu kuat dalam posisi tawar menawar dengan partai. Saya malah mengatakan masih lemah," kata Emrus.

Partai politik diketahui juga telah memetakan kemenangan di Pilkada serentak 2018. Golkar, NasDem dan PAN diklaim sebagai partai tiga teratas yang menguasai Pi lkada 2018 kali ini.

Baca: Pidato Gatot Numantyo di Sumatera Utara Dikritik Mahfud MD: Boleh Itu Mubah, Bukan Wajib

Emrus juga menyoroti pernyataan Gatot saat menjadi juru kampanye pasangan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah di Pilgub Sumut beberapa waktu lalu. Gatot dalam pidatonya menyinggung soal putra daerah.

"Sepertinya tidak terlihat adanya konsistensi dari klaim NKRI yang selalu beliau ucapkan dalam setiap pidatonya. Artinya di satu sisi mengklaim nasionalis, di sisi lain menyerukan kepala daerah harus putra daerah," kata Emrus.

Diketahui pada 23 Juni lalu, Gatot hadir di kampanye Edy Rahmayadi di Sumut. Hadir pula dalam acara itu, Ustaz kondang Abdul Somad. Dalam orasinya, Gatot mengajak warga Sumut memilih pemimpin asli Sumut.

Cak Imin

Sementara itu, kekalahan pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno di Pilkada Jawa Timur tak mengurangi optimisme PKB untuk mewujudkan pasangan Presiden J oko Widodo dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2019.

Hal itu dilontarkan Sekretaris Jenderal PKB Jazilul Fawaid. Menurut Jazilul, kekalahan pasangan Saifullah Yusuf-Puti yang diusung PKB dan PDI-P bukan ukuran kegagalan PKB di Jawa Timur.

Baca: Ini Alasan Cak Imin Ungkap Dugaan Amien Rais Lebih Kuat dari Prabowo

Sebab, kata Jazilul, meskipun Saifullah Yusuf-Puti kalah suara dari Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, sejatinya suara pemilih berlatar Nahdlatul Ulama (NU) dan PKB banyak memenangkan pilkada di kabupaten dan kota di Jawa Timur

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bukan Kader Parpol, Peluang Gatot Ikut Nyapres Dinilai Masih Kecil

Editor: Yudha Maulana Sumber: Tribunnews Ikuti kami di Arogan Pukulkan Helm Baja ke 7 Anak Buahnya, Kombes Ekotrio Dicopot dari Jabatannya Sumber: Google News

Reponsive Ads