Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Indonesia Terkini

latest

Responsive Ad

Messenger Bakal Digabung Facebook Lagi?

Tahun 2014 lalu, Messenger resmi berdiri sebagai aplikasi standalone, memsisahkan diri dari Facebook. Sehingga, para pengguna harus mengundu...



Tahun 2014 lalu, Messenger resmi berdiri sebagai aplikasi standalone, memsisahkan diri dari Facebook. Sehingga, para pengguna harus mengunduh aplikasi Messenger untuk bisa mengakses kotak masuk di Facebook-nya. 

Pemisahan ini awalnya bertujuan untuk mengembangkan Messenger, terbukti dengan berbagai macam fitur baru yang telah ditambah, seperti game AR ala Snapchat dan fitur tarik pesan (unsend). Tapi kabarnya, pemisahan ini tak akan berlangsung lama. 

Facebook dikabarkan akan menggabungkan kembali Messenger ke aplikasi utama Facebook seperti sedia kala. Pelacak kode, Jane Manchun Wong menemukan beberapa petunjuk yang mengarah ke dugaan tersebut. Ia membagikan temuannya dalam akun Twitter pribadinya @wongmjane. 

"Facebook membawa percakapan (Messenger) kembali ke aplikasi untuk persiapan integrasi perpesanan," kicau Wong.  

Ia juga mengunggah tangkapan layar yang menunjukkan ikon Messenger yang nangkring di pojok kanan atas halaman utama Facebook versi mobile. Dilansir dari The Verge, Facebook mengonfirmasi temuan Wong. 

"Kami sedang menguji coba untuk meningkatkan pengalaman perpesanan bagi para pengguna di aplikasi Facebook," ujar perwakilan Facebook. 

"Messenger masih akan memiliki fitur melimpah, menjadi aplikasi standalone yang digunakan miliaran orang tiap bulannya, untuk berkomunikasi dengan orang dan bisnis penting mereka," tambah perwakilan Facebook. 

Dalam twit lanjutannya, Wong mengatakan bahwa fitur Messenger yang sementara ia sebut sebagai "Facebook Chats", akan berkurang ketika bergabung dengan Facebook. Hanya ada beberapa fitur dasar yang dibawa, seperti menulis pesan. 

"Untuk memberikan reaksi, membuat panggilan, mengirim foto, dan sebagainya, Anda masih harus membuka aplikasi Messenger. Facebook Chats akan mengarahkan pengguna untuk membuka Messenger apabila pesan mengandung fitur yang tidak dimiliki aplikasi utama Facebook," lanjut Wong. 

Kabar ini menjadi indikasi awal bahwa Facebook mulai melakukan langkah kecil untuk mengintegrasikan semua jejaringnya, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Android Authority, Senin (15/4/2019). 

Diketahui, CEO Facebook, Mark Zuckerberg sempat melontarkan wacana untuk menggabungkan Messenger, Instagram, dan WhatsApp menjadi platform terpadu. Rencana ini disebut baru akan terwujud sekitar tahun 2020 mendatang.

Kuliah Beasiswa..?? Klik Disini

Gambar : Kompas.com
Sumber : Kompas.com

Reponsive Ads