Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Indonesia Terkini

latest

Responsive Ad

Mahyudin: Jangan Gara-Gara Pilihan Politik Kita Bermusuhan

Mahyudin: Jangan Gara-Gara Pilihan Politik Kita Bermusuhan Mahyudin: Jangan Gara-Gara Pilihan Politik Kita Bermusuhan Perbedaan pilihan p...

Mahyudin: Jangan Gara-Gara Pilihan Politik Kita Bermusuhan

Mahyudin: Jangan Gara-Gara Pilihan Politik Kita Bermusuhan

Perbedaan pilihan politik diharapkan oleh Wakil Ketua MPR Mahyudin tidak membuat masyarakat saling bermusuhan.

Mahyudin: Jangan Gara-Gara Pilihan Politik Kita BermusuhanMPR RIWakil Ketua MPR Mahyudin saat Sosialisasi Empat Pilar kepada ratusan warga Kelurahan Sambaliung, Kecamatan Sambiliung, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Sabtu (27/10/2018). Menurut pria asal Kalimantan Timur itu, dalam

Perbedaan pilihan politik diharapkan oleh Wakil Ketua MPR Mahyudin tidak membuat masyarakat saling bermusuhan.

Hal demikian disampaikan saat dirinya melakukan Sosialisasi Empat Pilar kepada ratusan warga Kelurahan Sambaliung, Kecamatan Sambiliung, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Sabtu (27/10/2018).

Menurut pria asal Kalimantan Timur itu, dalam Pemilu sebenarnya sangat sederhana, kalau tidak suka dengan pemimpin sekarang, jangan pilih namun kalau suka silahkan pilih kembali. "Semua itu dilakukan di TPS," ujarnya.

Permusuhan dan perpecahan akibat beda pilihan, menurut Mahyudin merupakan salah satu tantangan kebangsaan. Untuk itulah MPR melakukan sosialisasi agar persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga.

Dalam sosialisasi yang dilaksanakan di lapangan bulutangkis itu, lebih lanjut Mahyudin mengatakan, sebagai bangsa yang berbeda-beda, beragam dalam suku, agama, dan bahasa, kita tak boleh menyerang, menghina, dan melecehkan pihak lain.

"Perbedaan ini sering dibawa-bawa ke politik", ungkapnya.

Pemahaman yang sempit dalam perbedaan disebut oleh Mahyudin salah satunya diakibatkan oleh pemahaman yang lemah terhadap agama.

Pemahaman agama yang lemah bisa memunculkan sikap radikalisme hingga akhirnya bisa menciptakan terorisme.

Menghadapi yang demikian diharap masyarakat belajar agama pada ulama yang mengedepankan kemaslahatan umat.

Dicontohkan, jika kita berjihad lebih utamakan jihad harta. "Bila ada tetanggamu tak punya beras, beri dia beras", tuturnya.

Halaman selanjutnya 123
Editor: Content Writer Ikuti kami di Video PilihanSumber: Google News

Reponsive Ads