Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Indonesia Terkini

latest

Responsive Ad

Jokowi: Fitnah untuk Kepentingan Politik, Itu Cara Tidak Beradab!

Jokowi: Fitnah untuk Kepentingan Politik, Itu Cara Tidak Beradab! Jokowi: Fitnah untuk Kepentingan Politik, Itu Cara Tidak Beradab! Jokow...

Jokowi: Fitnah untuk Kepentingan Politik, Itu Cara Tidak Beradab!

Jokowi: Fitnah untuk Kepentingan Politik, Itu Cara Tidak Beradab!

Jokowi yakin fitnah dan kabar bohong itu dilontarkan ke publik demi kepentingan politik, caranya tak beradab

Jokowi: Fitnah untuk Kepentingan Politik, Itu Cara Tidak Beradab!Twitter/ @seskabgoidPresiden Jokowi menghadiri Peringatan Hari Santri Nasional 2018, di lapangan Gasibu, Bandung, Jabar, Minggu (22/10/2018) malam.

TRIBUNJOGJA.COM - Presiden Joko Widodo sudah 'kenyang' dengan fitnah dan kabar bohong yang disematkan kepada dirinya.

Demikian ia ungkapkan saat wawancara dengan pemimpin redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo dalam acara Satu Meja the Forum yang ditayangkan Kompas TV, Senin (22/10/2018) malam.

Berbagai label fitnah sudah pernah ia terima. Mulai dari Jokowi adalah Partai Komunis Indonesia (PKI), Jokowi antek asing dan 'aseng', hingga Jokowi anti-Islam dan telah mengkriminalisasi ulama.

"Semuanya sudah. Enggak tahu kurang apa lagi yang belum," ujar Jokowi berkelakar.

Atas seluruh fitnah tersebut, Jokowi mengaku tak mau ambil pusing dengan melaporkannya satu per satu ke aparat kepolisian. Sebab, jika melakukan demikian, ia yakin akan ada banyak orang yang berhadapan dengan hukum.

"Nanti kalau saya kejar bisa ratusan ribu orang yang akan kena. Sekali lagi, kalau langkah- langkah itu (hukum) saya lakukan, akan ada ratusan ribu orang terkena masalah hukum," ujar dia.

Jokowi berpendapat, fitnah dan kabar bohong terhadap dirinya itu berawal dari koran Obor Rakyat yang tersebar pada saat kampanye Pilpres tahun 2014. Setelah itu, penyebarannya dilanjutkan oleh kelompok 'Saracen'.

Ia yakin fitnah dan kabar bohong itu semata-mata dilontarkan ke publik demi kepentingan politik tertentu. Secara khusus, ditujukan demi menjegalnya di dunia politik.

"Itu untuk kepentingan politik. Tapi cara-caranya tidak beradab. Cara-caranya tidak beretika. Cara-caranya sesaat yang tidak mendidik masyarakat, tidak mendewasakan masyarakat kita dalam berpolitik," ujar Jokowi.

Selain berharap hukum ditegakkan, Presiden juga meminta kesadaran elite politik di Tanah Air untuk menggunakan cara-cara yang beradab di dalam berpolitik.

"Harusnya elite-elite politik itu bisa mengedukasi masyarakat dengan sebuah etika politik yang beradab, memberikan contoh-contoh yang baik, sehingga masyarakat semakin dewasa berpolitik, matang berpolitik," lanjut dia. (Fabian Januarius Kuwado)

.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Kalau Saya Kejar, Bisa Ratusan Rib u Orang Kena Masalah Hukum..."

Editor: iwanoganapriansyah Sumber: Kompas.com Ikuti kami di Video PilihanSumber: Google News

Reponsive Ads