Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Indonesia Terkini

latest

Responsive Ad

Melawan Politik Porno yang Egois. Caranya?

Melawan Politik Porno yang Egois. Caranya? Opini Pos Kupang Melawan Politik Porno yang Egois. Caranya? Politik porno dengan d...

Melawan Politik Porno yang Egois. Caranya?

Opini Pos Kupang

Melawan Politik Porno yang Egois. Caranya?

Politik porno dengan demikian adalah suatu perilaku yang sangat kasar dan jahat demi sebuah tujuan parsial, pragmatis atau jangka pendek.

Melawan Politik Porno yang Egois. Caranya?ilustrasi

Oleh: Dony Kleden
Rohaniwan dan Esais, tinggal di Konventu Redemptoris Indonesia, Jl. Katedral No. 2, Weetebula, Sumba Barat Daya.

Tempat-tempat paling panas di neraka dikhususkan bagi mereka yang pada saat terjadi krisis moral mempertahankan netralitasnya (Dante)

POS-KUPANG.COM -- Perasaan utopis Dante Alighieri di atas terasa sangat sarkastis tetapi sarat pesan. Kita bisa menangkap a pa yang ada di balik pemikiran Dande ini.

Dante yang adalah seorang negarawan dan teoretikus berkebangsaan Italia yang hidup pada akhir abad ke tiga belas ini sungguh menyadari, bahwa politik tidak bisa tidak, selain untuk memenangkan moral dan menjaga kemaslahtan hidup bersama.

Artinya, dunia politik adalah dunia pertarungan moral, bukan pertarungan kekuatan dan intrik untuk memenangkan persaingan. Kalau pertarungan politik mengabaikan moral, maka kita akan mengalami kesuraman untuk membaca dan menjalani masa depan bersama.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Hannah Arendt yang mengatakan bahwa, kualitas tindakan manusia tidak ditentukan baik oleh motif maupun oleh konsekuensi dari tindakan melainkan oleh prinsip dari tindakan an sich yang disebutnya "the criterion of greatness".

Apa yang dimaksudnya dengan "the greatness" dalam hal ini? Yang dimaksud Arendt adalah prinsip moral dari tindakan. Implikasinya, tindakan politik ditakar be rdasarkan bobot moral dari tindakan itu sendiri.

Sayangnya, perjuanganm Arendt dan kaum moralis umumnya relatif terabaikan dalam kajian politik kontemporer karena dominasi pendekatan pragmatisme dalam praksis politik kekinian. Dan di sinilah awal lahirnya politik porno.

Yves Michaud dalam bukunya yang berjudul Violence e Politique (1978). mengartikan politik porno sebagai semua bentuk kekerasan politik untuk tujuan tertentu. Politik porno merupakan manajemen kekerasan sebagai cara atau sarana yang efisen dan andal.

Masuk dalam politik porno ini adalah demonstrasi dengan kekerasan, penculikan, penyanderaan, perampokan untuk biaya poltik, intimidasi, adu domba, pemboman, menciptakan ketegangan dan kerusuhan untuk destabilisasi situasi, ekseskuasi pengadilan jalanan oleh kelompok tertentu (Haryatmoko, 2003).

Halaman selanjutnya 123
Editor: Putra Sumber: Pos Kupang Cetak Ikuti kami di Ular Piton Raksasa Sepanjang 7 Meter Ditangkap Warga Puuwanggudu Sulawesi Tenggara Sumber: Google News

Reponsive Ads