Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Indonesia Terkini

latest

Responsive Ad

Pengamat Politik: Yang Persoalkan Iwan Bule Justru Bermuatan ...

Pengamat Politik: Yang Persoalkan Iwan Bule Justru Bermuatan ... JawaPos.com - Dilantiknya Komjen Mochamad Iriawan sebagai penjabat G...

Pengamat Politik: Yang Persoalkan Iwan Bule Justru Bermuatan ...

JawaPos.com - Dilantiknya Komjen Mochamad Iriawan sebagai penjabat Gubernur Jawa Barat terus menuai polemik. Sejumlah pihak menilai adanya maladministrasi hingga motif politik yang dilakukan Mendagri, Tjahjo Kumolo. Akan tetapi, hal berbeda justru disampaikan oleh Pengamat Politik Universitas Mercu Buana, Maksimus Ramses Lalongkoe. Menurutnya, muatan politik justru terlihat kental disuarakan oleh sejumlah pihak yang memiliki motif politik.

"Yang mempersoalkan itu yang justru bermuatan politik. Jadi bukan pengangkatannya bernuansa politik, tapi pihak yang persoalkan itu yang punya motif politik," kata Maksimus Ramses Lalongkoe saat dikonfirmasi, Rabu (20/6).

Pernyataan Ramses ini berkaca pada pemerintahan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di mana saat itu, Presiden Indonesia dua periode itu melakukan pelantikan terhadap perwira tinggi dengan rangkap jabatan.

Selain Ramses, hal senada juga disampaikan oleh Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin yang menyebut pihak istana memiliki bukti Mayjen TNI Achmad Tanribali Lamo dan Mayjen TNI Setia Purwaka menjadi Pj Gubernur dengan status yang sama seperti Komjen M Iriawan.

"Jabatan kepala daerah itu kan jabatan politik, di zaman SBY juga kan kalau saya tidak salah pernah nunjuk jenderal juga," ujar Ramses.

Untuk itu, kata Ramses, pengangkatan Komjen Mochamad Iriawan tidak perlu dipersoalkan lantaran terdapat dalam Undang-undang.

"Bahkan mengangkat jenderal aktif jadi penjabat jadi saya pikir tidak ada salahnya. Sebab diatur dalam UU, Pasal 201 ayat 10 UU Pilkada, Pasal 109 UU Aparatur Sipil Negara serta Permendagri," jelasnya.

Untuk diketahui, pada 27 Juni mendatang akan dilangsungkan pemungutan suara Pilkada serentak di 171 daerah, termasuk Provinsi Jawa Barat dan beberapa kot a serta kabupaten di provinsi tersebut.

Pelantikan Komjen Mochamad Iriawan dikhawatirkan memiliki muatan politik untuk berpihak pada salah satu calon dari empat calon yang bersaing.

Pasalnya, di wilayah Jawa Barat akan bersaing empat calon kepala daerah, yaitu, Ridwan Kamil dan Uu Ruhzanul Ulum; Tubagus Hasanudin dan Anton Charliyan; Sudrajat dan Ahmad Syaikhu; serta Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi.

(ipp/JPC)

Sumber: Google News

Reponsive Ads